Sumber gambar : Pixabay.com |
Sejarah
Artificiall Intelligence atau Kecerdasan Buatan jika dirunut lebih lanjut maka
tampak timbul tenggelam, namun dalam perkembangan AI/ Artificial Intelligence
atau Kecerdasan Buatan selalu diwarnai oleh kemajuan-kemajuan yang berarti.
Dimulai oleh seorang peneliti muda, juga seorang inovator bagi saya (penulis).
Alan Turing, Alan Turing dengan ‘Turing
tes’nya, kemudian ‘deeplearning’ (pembelajaran mesin) oleh Arthur Lee Samuel, disambut oleh ‘neuralnetwork’ di tahun 90an.
PROLOG
Sumber gambar : Pixabay.com |
“ Sejauh ini,
kita sudah berkompetisi dengan Tuhan-Tuhan lama dengan menciptakan alat-alat
yang lebih bagus. Pada masa depan yang tidak terlalu jauh, kita mungkin
menciptakan manusia super yang akan melampaui Tuhan-Tuhan kuno bukan dalam hal
alat-alat mereka, melainkan dalam hal kemampuan badaniah dan mental. Namun,
jika dan ketika kita sampai di sana, keilahian akan menjadi duniawi sebagaimana
dunia maya—keajaiban di antara keajaiban-keajaiban yang sudah kita anggap biasa
saja. Kita bisa cukup yakin bahwa manusia akan melakukan upaya untuk memperoleh
keilahian karena manusia punya banyak alasan untuk mendambakan peningkatan
semacam itu, dan banyak cara untuk mencapainya. Sekalipun jika salah satu jalan
ternyata jalan buntu, rute-rute alternatif akan tetap terbuka. Misalnya, kita
mungkin menemukan bahwa gen manusia amat sangat terlalu rumit untuk manipulasi
serius, tetapi ini tidak akan mencegah pengembangan antarmuka-antarmuka
komputer otak, robot-robot nano, atau Kecerdasan Artifisial (Al). Tetapi, tak
perlu panik. Sekurang-kurangnya tidak dalam waktu dekat. Memperbarui Sapiens akan merupakan proses historis
bertahap, bukan wahyu ala Hollywood. Homo sapiens tidak akan dihabisi oleh
pemberontakan robot. Namun, Homo sapiens
kemungkinan akan meningkatkan kapasitas dirinya selangkah demi selangkah,
menyatu dengan robot dan komputer dalam proses itu, sampai keturunan kita akan
memandang ke belakang dan menyadari bahwa mereka tidak lagi jenis binatang yang
menulis Injil, membangun Tembok Besar China, tertawa dengan keunikan Charlie Chaplin. Ini tidak akan terjadi
dalam sehari atau setahun, ini sudah terjadi saat ini, dalam perbuatan-perbuatan
duniawi. Setiap hari jutaan orang memutuskan untuk menyerahkan kepada telepon
pintar kendali atas kehidupan mereka atau mencoba obat anti depresan baru dan
lebih efektif. Dalam memburu kesehatan, kebahagiaan, dan kekuasaan, manusia
akan pelan-pelan mengubah pertama-tama salah satu fitur dan kemudian fitur yang
lain, dan yang lain lagi, sampai mereka tidak lagi menjadi manusia.” Yuval
Noah Harari - Homo Deus Masa Depan Umat Manusia - Alvabet
Ada hal yang menarik
perhatian penulis pada acara DEFCON25 beberapa
saat sebelum tulisan ini pertama kali di rilis untuk publik.
Sumber gambar : defcon.org |
Yaitu adalah persentasi
dari seseorang bernama Suggy/Chris Summer. Dalam topik atau judul utamanya adalah “Rage
Against the Weaponized AI Propaganda Machine”.
Ada 5
pertanyaan yang kemudian Suggy/Chris
Summer paparkan dan kemudian mungkin kita (saya dan anda) mulai memikirkan
hal ini lebih dalam. Perlu teman-teman mims kemudian ketahui bahwa tulisan ini sudah
mengalami penyaduran, namun penulis MeemCode tetap bertanggung jawab terhadap
artikel yang di publikasi.
Pertanyaan itu
adalah sebagai berikut :
1. Mengapa masyarakat masa
kini mudah terpecah-belah/terbagi-bagi (dalam hal ini menyangkut terprovokasi)
?
2. Hal apa yang
mempengaruhi persepsi kita ?
3. Bagaimana
dan seberapa efektifnya sebuah ‘segmentasi
psychographic’ (berasal dari kata Psychographic Segmentation; adalah suatu
pengelompokan karakteristik konsumen/target, dari hal mendasar seperti
motivasi, minat, ketertarikan dan bahkan persepsi) ?
4. Godaan-godaan
lain yang ada ?
5. Bagaimana
pengaruh terhadap penolakan-penolakan propaganda ?
1. Mengapa masyarakat masa kini mudah terpecah-belah/terbagi-bagi (dalam
hal ini menyangkut terprovokasi) ?
Sumber gambar : Pixabay.com |
“Nothing to Hide, Nothing to Fear”, Ok
STOP IT! Really ?
Banyak dari
kita masih percaya bahwa pelanggaran privasi itu adalah bualan belaka, seperti
hoax, ketakutan yang berlebihan dan sebagainya, mereka percaya bahwa device yang mereka gunakan, peralatan- peralatan
canggih yang ada di sekitar kita memiliki status ‘aman’. “But no system is safe, right ?” Ini adalah sebuah bentuk provokasi
tentunya, dan jika melihat sejarah lebih jauh penulis dan teman-teman pembaca
MeemCode dapat membaca berita mengenai Edward Snowden dan teman-teman lainnya
yang menyerukan pelangaran privasi, namun kasus pelanggaran privasi yang
terjadi belakangan ini lebih mengguncangkan kita, Cambridge Analytica. (Saat tulisan ini diperbaharui kasus Cambridge
Analytica belum penulis temui secara jelas ada apa sebenarnya)
Lalu apa yang
sebenarnya memecah kita adalah berawal dari kita sendiri, lingkungan dan cara
berfikir kita, banyak dan masih banyak orang yang tertipu oleh kecanggihan
teknologi hari ini, spam, scam dan
phising masih menjamur, seakan menunjukkan kita tidaklah percaya pada
manusia lagi, kita lebih percaya pada mesin saat ini. Kita kehilangan
kesejatian kita menjadi manusia.
Beberapa
perpecahan yang kemudian masyarakat kita alami adalah mengenai
pendapat-pendapat berikut :
a. Hubungan dan
pernikahan LGBT
b. Mulai
terpecahnya rasa kesatuan dan ideologi-ideologi yang menyimpang
c. Memiliki
satu bentuk persepsi(dalam bentuk harus/paksaan) dalam menanggapi berbagai
persoalan yang tentunya berbeda-beda
d.
Kelompok-kelompok yang kemudian merasa berbeda dan mulai saling mengasingkan
diri
e. Melarikan
diri dan bahkan bunuh diri sebagai jalan pintas
“Nature provide a first draft, which
experience then revises”
Marcus,
2004
Bagaimana peran
Artificiall Intelligence atau Kecerdasan Buatan dalam hal ini ? Peran
Artificiall Intelligence atau Kecerdasan Buatan masa kini sudah memiliki
algoritma yang sudah sangat maju dalam memberikan opini dan bentuk argumentasi
tentang suatu berita. Anda dapat mencari beberapa chatbot yang telah digunakan kalayak umum sebagai layanan konsultasi
dalam bentuk gratis dan berbayar. Ada juga chatbot yang pernah dibuat oleh Microsoft, namun akhirnya mengalami ‘shutdown’ karena
terlalu gamblang dalam memberikan opini(baca:jawaban).
You Have Nothing to Fear, If You
Have Nothing to Hide
Sumber gambar : Pixabay.com |
Apa yang anda
fikirkan setelah membaca statemen saya
diawal ? Melanjutkan membaca ? Menyudahi ? Percaya ? Tidak percaya anda tetap
memiliki pilihan, pandangan.
Ada pertanyaan
menarik sewaktu saya menginjak usia remaja dewasa, kemana anda setelah mati ?
Pertanyaan ini kian menjadi suatu retorika yang menjadi-jadi. Terkadang menjadi
sebuah kecemasan, keraguan dan rasa ingin tahu yang lebih jauh namun terbatasi.
Begitu juga dengan peran Artificiall Intelligence atau Kecerdasan Buatan dalam
memberikan informasi dan mengambil informasi, Cambridge Analytica dituding
menggunakan data pribadi warga Amerika dalam pemenangan Trump menjadi Presiden
Amerika Serikat, sungguh terkecam perbuatan ini bagi sebagian orang dimana
ketakutan dan ketertarikan mereka diperdaya oleh sebuah sistem yang telah
dirancang untuk dapat berfikir dan memberikan informasi yang relevan yang sudah
diatur oleh pembuatnya sendiri, anda dapat membaca kelanjutan kasus ini di
mesin pencari anda dimana kasus ini sampai memanggil Mark Zukenberg selaku CEO Facebook.
Teroris.
Hari ini
pertanggal 17 Mei jam 00:15WIB di gadget saya telah banyak menyebar berita
dan hoax mengenai teroris,
bagaimana peran berita teror dan aksi teror bagi masyarakat dunia umumnya ?
Sangat mencemaskan pastinya, sebagai informasi tambahan dalam kurun waktu 4
hari sudah terjadi ancaman teror dan ledakan bom di berbagai daerah di
Surabaya, Indonesia. Dan ancaman teror hingga ke pulau Sumatera tepatnya daerah
RIAU, peran hoax tidak kalah santernya di dunia maya hingga orang-orang yang
kiranya untuk keluar rumah berfikir dua kali, namun ini adalah tugas kita
bersama untuk melakukan tindakan dalam mengurangi hoax, katakan yang benar dan
berbuatlah dengan benar.
3. Bagaimana dan seberapa efektifnya sebuah ‘segmentasi psychographic’ (berasal dari kata Psychographic
Segmentation; adalah suatu pengelompokan karakteristik konsumen/target, dari
hal mendasar seperti motivasi, minat, ketertarikan dan bahkan persepsi) ?
Sumber gambar : Pixabay.com |
Ada setidaknya
4 hal yang menjadi penentu pribadi seseorang menarik :
a. Ketertarikan
b. Usia
c. Jenis
kelamin
d. Daerah
tinggal
Artificiall
Intelligence atau Kecerdasan Buatan dalam hal ini membantu anda untuk mencari
orang yang sesuai dengan yang anda inginkan, dengan pilihan-pilihan yang telah
tertera atau pilihan yang ditampilkan, pada bagian situs facebook seseorang
dapat melihat di bagian ‘tentang/about’ untuk mendapat gambaran
seseorang tersebut. Beberapa penyedia layanan kencan online banyak bertebaran
di dunia maya seperti Tinder dan aplikasi private dan
premium lainnya.
Sebagai
perbandingan sementara yang saya dapatkan sebagai berikut :
1. Keterbukaan
seseorang dalam usia memiliki efek dalam penurunan dan peningkatan yang relatif
kecil, dalam rentang usia seseorang 19-20 tahun, seseorang baik laki-laki
maupun perempuan lebih tertutup dibanding usia 30 tahun hingga 60 tahun dimana
lebih terbuka secara sosial.
2.
Kekonsistenan seseorang dalam rentang usia 14-15 tahun sangat kecil dibanding
usia lebih tua yang memiliki kekonsistenan seseorang yang semakin tinggi maka
tetap.
Hal berikut
juga dapat kita temukan dalam kasus Cambridge Analytica. Dalam beberapa kasus
lainnya data anda akan dimanfaatkan sebagai informasi yang dapat
diperjualbelikan.
4. Godaan-godaan lain yang ada ?
Sumber gambar : Pixabay.com |
Siapa dari
antara kita yang tidak pernah menjadi korban iklan, baik makanan, minuman dan
hal-hal menarik lainnya dan jangan salah iklan saat ini tentunya penulis dan
teman-teman mims rasakan seperti dan memang lebih 'cerdas' dari sebelumnya
yang pernah kita lihat, iklan tersebut banyak berasal dari toko online dan
bahkan berita online. Sebagai contoh pernahkah anda mendapat tawaran setelah
melakukan review sesuatu, katakanlah sebuah barang bernama A kemudian
iklan tersebut tiba-tiba muncul (biasanya pop-up namun tidak menutup
kemungkinan dengan jenis yang lain, seperti banner) menawarkan produk B namun
anda akhirnya jatuh hati dengan produk C karena lebih bagus dari produk A,
lebih murah dari produk B dan lebih keren dari produk D. Namun iklan ini
tidaklah selalu merugikan user, namun tak jarang menguntungkan kedua belah
pihak.
“If
You know the personality of the people you are you are targetting.
You
can nuance your messaging to resonate more effectively
with
those key audience groups” Alexander Nix, Cambridge Analytica
5. Bagaimana pengaruh terhadap penolakan-penolakan propaganda ?
“The reasoning process is more
like a lawyer defending a client than a judge or scientist seeking truth”
Haidt, 2001
Sumber gambar : Pixabay.com |
Kita sudah membahas
mengenai perpecahan yang sering kita alami, yang secara sadar dilakukan dan
terkadang juga anda para mims tidak sengaja melakukannya,
contohnya SARA dan sebagainya.
Terkadang saat di era
modern ini perangkat yang kita gunakanpun sudah dimanipulasi sistem
keamanannya, atau sistem itu memang sengaja mendukung hal-hal mempengaruhi
kita, ? bisa jadi mungkin.
Setelah
terpecah, terbelah dan diperdaya. Masih saja ada cobaan lain, yaitu ? menjadi
target. Entah menjadi ‘budak’ atas
keinginan kita atau selalu ada saja yang menggoda penulis dan pembaca untuk ‘do something’ , baik dalam hal negatif
ataupun sebaliknya, hal positif.
Lalu bagaimana
bila penulis dan pembaca MeemCode mencoba menolaknya ? mampukah ? atau saat ini
kita benar-benar sudah dikuasai sistem (baca:mesin). Penulis harap, ada yang
mengoreksi fikiran penulis nantinya, atau mungkin menambah bait-bait artikel
ini.
Tulisan ini telah direvisi dan menjadi dua versi.
Baca Juga Artikel Setelahnya : Kekuatan Artificiall Intelligence atau Kecerdasan Buatan yang tanpa kita Sadari pada cerita Menara Babel
Diperbaharui oleh penulis tanggal 06-Oktober-2019
0 Comments